Senin, 28 Februari 2011

KARYA ILMIAH DAN KARYA NON ILMIAH

KARYA ILMIAH
Pengertian karya ilmiah
laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
Ciri-ciri karya ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
·         struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
·         komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
·         sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
·         penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
 Sikap ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
·         Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
·         Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
·         Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
·         Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
·         Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
·         Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
·         Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
Macam-macam karya ilmiah

Macam-macam karya ilmiah, yaitu :
·         Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
·         Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah teknis dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi.
·         Disertasi
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

KARYA NON ILMIAH

Pengertian karya non ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
            Ciri-ciri karya non-ilmiah yaitu :
·         ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·         fakta yang disimpulkan subyektif,
·         gaya bahasa konotatif dan populer,
·         tidak memuat hipotesis,
·         penyajian dibarengi dengan sejarah,
·         bersifat imajinatif,
·         situasi didramatisir,
·         bersifat persuasif.
·         tanpa dukungan bukti

Macam-macam karya non-ilmiah
·         Cerpen
·         Novel
·         Drama
·         Roman
·         Dongeng

SUMBER :








Kamis, 24 Februari 2011

Penalaran Deduktif

    Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Silogisme
Silogisme adalah proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi).Silogisme terbagi atas 3, yaitu :
  • Silogisme Kategorial
Adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
    · Premis umum : Premis Mayor (My)
    · Premis khusus remis Minor (Mn)
    · Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
    Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
    Kaedah- kaedah dalam silogisme kategorial adalah :
Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan
Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative.
Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
  •  Silogisme Hipotesis
    Adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
    Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagiar konsekuennya.
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent .
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
    Kaedah- kaedah Silogisme Hipotetik
        Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik.Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen .engan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
    1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
    2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
    3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
    4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana
  • Silogisme Alternatif
        Adalah proporsi mayornya merupakan sebuah proposisi alternatif, yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan atau pilihan. Proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Konklusi tergantung dari premis minornya.Silogisme ini ada dua macam, silogisme disyungtif dalam arti sempit dan silogisme disyungtif dalam arti luas. Silogisme disyungtif dalam arti sempit mayornya mempunyai alternatif kontradiktif, seperti:
        Silogisme disyungtif dalam arti luas premis mayomya mempunyai alternatif bukan kontradiktif, seperti:
Silogisme disyungtif dalam arti sempit maupun arti iuas mempunyai dua tipe yaitu:
Premis minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusi-nya adalah mengakui alternatif yang lain.
Premis minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif yang lain.
    Kaedah-kaedah silogisme alternatif :
Silogisme disyungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid
Silogisme disyungtif dalam arti luas, kebenaran koi adalah sebagai berikut:
a. Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar)
b. Bila premis minor mengingkari salah satu a konklusinya tidak sah (salah)

Entimem
Adalah silogisme yang diperpendek.
Rumus Entimem : C = B, karena C = A
Contoh :
PU : Semua A=B : Guru yang disiplin selalu datang tepat waktu
PK : Sheila guru yang disiplin
S : Sheila selalu datang tepat waktu
Entimem : Sheila selalu datang tepat waktu karena ia guru yang disiplin.

sumber :

http://bundaarik.multiply.com
http://rahmaekaputri.blogspot.com/
http://wikipedia.com

Senin, 14 Februari 2011

PENALARAN INDUKTIF

Penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Jenis-jenis penalaran induktif adalah :
1.      Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Macam-macam Generalisasi
·         Generalisasi sempurna Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
·         Generalisasi tidak sempurna Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
 Generalisasi  loncatan induktif
Loncatan induktif adalah fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Generalisasi tanpa loncatan induktif
Tanpa loncatan induktif adalah fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.


2.       Analogi
Analogi adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Tujuan Analogi

§  Memudahkan pemahaman.
§   Menyingkap suatu kekeliruan
§  Meramalkan kesamaan
§  untuk menyusun klasifikasi


3.      Kausal
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Tujuan dari kausal adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Contoh
§  Hujan turun dan akhirnya jalan-jalan pun becek.
§  Ia mengalami kanker payudara dan meninggal dunia.
§   Christian Ronaldo mahir bermain bola karena berlatih 12 jam setiap hari.




sumber : http://utlia.wordpress.com/2010/02/26/penalaran-induktif/
www.google.com