Senin, 14 Februari 2011

PENALARAN INDUKTIF

Penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Jenis-jenis penalaran induktif adalah :
1.      Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Macam-macam Generalisasi
·         Generalisasi sempurna Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
·         Generalisasi tidak sempurna Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
 Generalisasi  loncatan induktif
Loncatan induktif adalah fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Generalisasi tanpa loncatan induktif
Tanpa loncatan induktif adalah fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.


2.       Analogi
Analogi adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Tujuan Analogi

§  Memudahkan pemahaman.
§   Menyingkap suatu kekeliruan
§  Meramalkan kesamaan
§  untuk menyusun klasifikasi


3.      Kausal
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Tujuan dari kausal adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Contoh
§  Hujan turun dan akhirnya jalan-jalan pun becek.
§  Ia mengalami kanker payudara dan meninggal dunia.
§   Christian Ronaldo mahir bermain bola karena berlatih 12 jam setiap hari.




sumber : http://utlia.wordpress.com/2010/02/26/penalaran-induktif/
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar